Penyakit Diare pada kelinci sangat sering terjadi. Bahkan penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada kelinci. Bagi para pecinta kelinci, kita harus mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kelinci terkena diare (mencret) hal ini sangat penting karena bagaimanapun lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Penyebab diare pada Anakan kelinci
Salah satu tanda paling umum yang terkait dengan kematian mendadak pada bayi kelinci adalah diare, yang dapat muncul sangat cepat dan membunuh dalam hitungan jam. Jadi, apabila anak kelinci menunjukkan tanda-tanda lesu, (tidak mau makan), atau tinja berlendir segera dibawa ke sebuah dokter hewan atau orang yang berpengalaman untuk menyelamatkan jiwa. Anda harus segera mengobatinya karena Menunda untuk satu atau dua jam dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati.
- Penyapihan yang terlalu cepat. Sayangnya, banyak bayi yang disapih terlalu muda untuk berada jauh dari ibu mereka. Padahal normalnya kelinci bisa dipisah ketika umur 2 bulan. Namun karena anak kelinci sangat lucu, bahkan terkadang buyer sengaja membeli yang berumur 4 minggu. Atau terkadang bagian dari taktik seller yang mencoba mengambil untung untuk menjual kelinci yang terlalu muda untuk memotong biaya produksi. Mengapa berhubungan dengan DIARE (MENCRET) hal ini berkaitan dengan tidak Fullnya kebutuhan ASI kelinci, sehingga berakibatnya sistem imun mereka menjadi menurun. Tidak seperti kebanyakan mamalia, kelinci bayi memiliki usus yang lebih sensitive sampai mereka mulai makan makanan padat pada usia 3-4 minggu. selama itu usus mereka berada pada mereka yang paling rentan: bayi membutuhkan susu ibu mereka, yang mengubah pH dan menyediakan antibodi penting yang membantu bayi secara bertahap menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk melindungi mereka terhadap mikroorganisme yang baru dan asing pada sistem pencernaanya. Tanpa ASI, bayi mulai makan makanan padat sangat rentan terhadap bakteri enteritis (radang selaput usus), yang dapat menyebabkan diare fatal. Tinja berlendir dalam kelinci bayi harus dianggap sebagai keadaan darurat yang mengancam jiwa, dan setiap orang melihat hal ini harus menghubungi dokter hewan maupun para ahli dengan segera
- Bakteri dan parasit : anakan kelinci sangat rentan, karena itu kita harus memperhatikan kebersihan lingkungan kandang, maupun kebersihan makanannya. Makanan yang kotor, basah atau bergetah dapat menjadi ancaman pada kelinci anda, karena sistem pencernaan anak kelinci sangat sensitive sehingga memang harus berhati hati dalam pemberian makanan pada kelinci.
Penyebab diare pada kelinci dewasa
- Kegemukan. Kelinci yang kelebihan berat badan dapat menjadi diare (mencret). Karena kebanyakan kelinci yang mengalami kegemukan diakibatkan oleh pola makan pelet (pur) yang menjadi lunak dalam sistem pencernaannya. Lebih bijak bagi kita untuk mengurangi pola makan pelet pada kelinci, atau setidaknya beralih ke tinggi serat, seperti rumput maupun sayuran segar, karena hal ini dapat menjadikan perbedaan besar pada kelinci. Dan perlu bagi kelinci juga untuk olahraga. olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk membakar kalori pada kelinci. Karena kegemukan atau obesitas pada kelinci juga apabila tidak ditangani dengan baik pun akan menyebabkan kematian disamping penyakit diare yang juga akan mengancam.
- Gangguan persendian, Demikian pula, kelinci yang menderita masalah sendi degeneratif pada tulang belakang, pinggul. Hal ini juga dapat menyebabkan mencret pada kelinci. Cirri-cirinya adalah, kelinci akan lebih banyak duduk ketimbang berlari atau mengitari kandangnya
- Pola makan. Telah dijelaskan sebelumya pola makan menyebabkan kelinci menjadi mencret. Pada dasarnya kelinci sangat membutuhkan serat segar untuk makannya. Dan juga perlu bagi kita menjaga kebersihan makanan seperti sayuran atau rumput. Sayuran harus dibersihkan dengan baik untuk kemungkinan zat-zat kimia yang terkandung (pestisida,pupuk), maupun rumput juga harus dibersihkan untuk kemungkinan (cacing, bakteri) yang dapat berpengaruh pada kondisi pencernaan kelinci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar